3 Tips Aman Bertransaksi dengan QR Code
Penulis: Aprillia QRISPenipuan atau kecurangan dapat terjadi dengan metode pembayaran apapun, termasuk pembayaran digital menggunakan kode respons cepat atau Quick Response code.
Pernah ada cerita tentang seorang kasir hotel yang kliennya mengaku telah mentransfer uang dalam jumlah besar. Tagihan sebesar Rp 90.000 diakui dibayar dengan Rp 900.000, ia menyebutnya kelebihan 0 saat memasukkan nominal.
Kasir diminta untuk mengembalikan selisih yang secara tidak sengaja dia transfer secara tunai. Ketika kasir menerima permintaannya, manajer hotel menemukan bukti bahwa pelanggan sama sekali tidak mengirim atau mentransfer uang, terutama dalam jumlah yang disebutkan. Ternyata memang pelaku tidak transfer apapun, bukti transfernya hanya editan saja.
Nah untuk menghindari kasus di atas, coba simak tips aman bertransaksi dengan kode QR berikut ini.
Nurcahya Pradana Taufik Prakisya, dosen ilmu komputer dan teknik komputer Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), mengatakan “Penipuan dengan kode QR memiliki konsep yang sama dengan penipuan yang terhubung ke browser, hanya metodenya yang berbeda.” Beliau juga menjelaskan banyak hal yang perlu dipahami oleh pembayar dan penerima jika akan menggunakan metode pembayaran digital untuk menyelesaikan transaksi.
Bagi seorang kasir, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan kode QR yang akan dipindai berasal dari tempat yang jelas. Misalnya, jika kita harus membayar bisnis di hotel, pastikan kode QR di dapat dari lokasi tersebut.
Yang kedua, jangan mengatakan atau membagikan kata sandi atau informasi sensitif yang dapat digunakan oleh oknum untuk melakukan kejahatan. Selanjutnya, bagi yang akan menerima pembayaran menggunakan sistem scan QR code, berhati-hatilah ketika ada pihak yang komplain terkait pembayaran. Bisa jadi komplain tersebut hanyalah tipu daya dari pelaku yang memang memiliki tujuan yang tidak baik.
“Kalau begitu harus hati-hati, apalagi kalau ada pelanggan seperti itu. Mungkin kalau ada pelanggan komplain refund dan lain-lain, ada pegawai lain yang mendampingi,” lanjut Nurcahya. Untuk berjaga-jaga, tidak ada salahnya menanyakan identitas yang bersangkutan.
Oleh karena itu, jika terbukti melakukan penipuan, pihak yang dirugikan sudah memiliki identitasnya. “Minta biodata lengkap, bahkan KTP kalau perlu. Kalau nanti korban marah atau tidak suka, bisa dipastikan itu hanya penipuan”, pungkasnya.
Terakhir, jika Anda adalah pengguna kode QR dari QRIS, maka Anda sangat beruntung. Karena QRIS telah meluncurkan aplikasi yang dapat diunduh di Google Playstore dan Appstore. Dengan aplikasi QRIS, pemilik merchant dapat melihat histori transaksi dan cek jadwal settlement.
Itulah tadi pembahasan mengenai tips aman bertransaksi dengan kode QR. Semakin mudah dan nyaman transaksi menggunakan QRIS. Apakah Anda sudah menggunakan QRIS? Jika belum segera daftar lewat website atau aplikasi QRIS.
Ikuti terus media sosial dan blog kami untuk mendapatkan info terupdate seputar QRIS. Ingin lebih mudah terhubung dengan kami? Silahkan hubungi Customer Support QRIS dengan WhatsApp di +62 812-3232-3253.